Selamat Datang di Blog ALUMNI SMP ANNUR. web: http://www.aluanjkt.blogspot.co.id. admin : 0857 11111 532 - ndin_bimo Blog ALUMNI SMP ANNUR - web: http://www.aluanjkt.blogspot.co.id menyediakan Informasi terupdate

Jam Digital by Dreams Files


Minggu, 16 April 2023

Buka Puasa Bersama 1444H/2023M

Ramadhan 1444/2023, bebek kremes Bu Uju Petamburan menjadi tempat berbuka puasa sudah menjadi tempat yang mudah diakses oleh kawan² untuk hadir. 

Buka puasa tahun ini dihadiri oleh Rohati, Nurasiah, Sri Melati, Nurul, Iyung, Nanang, Kholis dan Nasrulloh. Pertemuan ini menjadikan ajang silaturrahim di bulan Suci Ramadhan yang tinggal beberapa hari lagi Ramadhan akan berakhir. 

Walaupun tidak banyak dihadiri oleh kawan² Alumni SMP Annur angkatan 96, acara buka puasa bersama berjalan dengan lancar dan penuh keceriaan pada berbagai cerita yang menarik dengan canda gurau membuat rasa rindu perkawanan dari sejak zaman SMP sampai saat ini masih terjalin erat. 










Sabtu, 04 Januari 2020

MEREMEHKAN DOSA


MUHASABAH

Saudaraku,
Janganlah sekali-kali meremehkan perbuatan dosa, sekalipun itu dosa kecil. Karena dosa kecil pun bisa menjadi dosa besar...

Seperti kita ketahui bersama bahwa dosa itu terbagi menjadi dua yaitu dosa besar dan dosa kecil. Namun perlu diketahui bahwa dosa kecil sebenarnya bisa menjadi besar, jika dilakukan karena sebab-sebab berikut. Kita perlu mengetahui hal ini agar kita tidak menganggap remeh suatu dosa...

Pertama: Dosa kecil tersebut sudah menjadi kebiasaan dan dilakukan terus menerus.

Terdapat sebuah hadits yang maknanya shahih

لاَ كَبِيْرَةَ مَعَ الاِسْتِغْفَارِ وَ لاَ صَغِيْرَةَ مَعَ الإِصْرَارِ

“Tidak ada dosa besar jika dihapus dengan istighfar (meminta ampun pada Allah) dan tidak ada dosa kecil jika dilakukan terus menerus.”

Kalau dosa besar sudah ditaubati, maka janganlah diikuti dengan dosa lainnya yang semisal, begitu pula janganlah diteruskan dengan dosa-dosa kecil.

Kedua: Dosa bisa dianggap besar di sisi Allah jika seorang hamba menganggap remeh dosa tersebut. Oleh karenanya, jika seorang hamba menganggap besar suatu dosa, maka dosa itu akan kecil di sisi Allah. Sedangkan jika seorang hamba menggaggap kecil (remeh) suatu dosa, maka dosa itu akan dianggap besar di sisi Allah. Dari sinilah jika seseorang mengganggap besar suatu dosa, maka ia akan segera lari dari dosa dan betul-betul membencinya.

Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu mengatakan,

إِنَّ الْمُؤْمِنَ يَرَى ذُنُوبَهُ كَأَنَّهُ قَاعِدٌ تَحْتَ جَبَلٍ يَخَافُ أَنْ يَقَعَ عَلَيْهِ ، وَإِنَّ الْفَاجِرَ يَرَى ذُنُوبَهُ كَذُبَابٍ مَرَّ عَلَى أَنْفِهِ

“Sesungguhnya seorang mukmin melihat dosanya seakan-akan ia duduk di sebuah gunung dan khawatir gunung tersebut akan menimpanya. Sedangkan seorang yang _fajir_ (yang gemar maksiat), ia akan melihat dosanya seperti seekor lalat yang lewat begitu saja di hadapan batang hidungnya.”

(Diriwayatkan oleh Al Bukhari dalam kitab Shahihnya no. 6492).

Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu mengatakan,

إِنَّكُمْ لَتَعْمَلُونَ أَعْمَالاً هِىَ أَدَقُّ فِى أَعْيُنِكُمْ مِنَ الشَّعَرِ ، إِنْ كُنَّا نَعُدُّهَا عَلَى عَهْدِ النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – الْمُوبِقَاتِ

“Sesungguhnya kalian mengerjakan amalan (dosa) di hadapan mata kalian tipis seperti rambut, namun kami (para sahabat) yang hidup di masa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menganggap dosa semacam itu seperti dosa besar."

(Diriwayatkan oleh Al Bukhari dalam kitab Shahihnya no. 6493).

Bilal bin Sa’ad rahimahullah mengatakan, “Janganlah engkau melihat kecilnya suatu dosa, namun hendaklah engkau melihat siapa yang engkau durhakai.”

Ketiga: Memamerkan suatu dosa.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

كُلُّ أُمَّتِى مُعَافَاةٌ إِلاَّ الْمُجَاهِرِينَ وَإِنَّ مِنَ الإِجْهَارِ أَنْ يَعْمَلَ الْعَبْدُ بِاللَّيْلِ عَمَلاً ثُمَّ يُصْبِحُ قَدْ سَتَرَهُ رَبُّهُ فَيَقُولُ يَا فُلاَنُ قَدْ عَمِلْتُ الْبَارِحَةَ كَذَا وَكَذَا وَقَدْ بَاتَ يَسْتُرُهُ رَبُّهُ فَيَبِيتُ يَسْتُرُهُ رَبُّهُ وَيُصْبِحُ يَكْشِفُ سِتْرَ اللَّهِ عَنْهُ

“Setiap umatku akan diampuni kecuali orang yang melakukan _jahr_. Di antara bentuk melakukan _jahr_ adalah seseorang di malam hari melakukan maksiat, namun di pagi harinya (padahal telah Allah tutupi), ia sendiri yang bercerita, “Wahai fulan, aku semalam telah melakukan maksiat ini dan itu.” Padahal semalam Allah telah tutupi maksiat yang ia lakukan, namun di pagi harinya ia sendiri yang membuka ‘aib-‘aibnya yang telah Allah tutup.”

(HR. Bukhari no. 6069 dan Muslim no. 2990, dari Abu Hurairah).

_Keempat_: Dosa tersebut dilakukan oleh seorang alim yang dia menjadi panutan bagi yang lain.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

وَمَنْ سَنَّ فِى الإِسْلاَمِ سُنَّةً سَيِّئَةً فَعُمِلَ بِهَا بَعْدَهُ كُتِبَ عَلَيْهِ مِثْلُ وِزْرِ مَنْ عَمِلَ بِهَا وَلاَ يَنْقُصُ مِنْ أَوْزَارِهِمْ شَىْءٌ

“Barangsiapa melakukan suatu amalan kejelekan lalu diamalkan oleh orang sesudahnya, maka akan dicatat baginya dosa semisal dosa orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi dosanya sedikitpun.”

(HR. Muslim no. 1017)

Saudaraku,
Sehingga bagi seorang alim yang menjadi panutan lainnya, hendaknya ia meninggalkan dosa dan menyembunyikan dosa jika ia terlanjur melakukannya.

Sebagaimana dosa seorang alim bisa berlipat-lipat jika ada yang mengikuti melakukan dosa tersebut, maka begitu pula dengan kebaikan yang ia lakukan. Jika kebaikan tersebut diikuti orang lain, maka pahalamu akan semakin berlipat untuknya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ سَنَّ فِى الإِسْلاَمِ سُنَّةً حَسَنَةً فَعُمِلَ بِهَا بَعْدَهُ كُتِبَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِ مَنْ عَمِلَ بِهَا وَلاَ يَنْقُصُ مِنْ أُجُورِهِمْ شَىْءٌ

“Barangsiapa melakukan suatu amalan kebaikan lalu diamalkan oleh orang sesudahnya, maka akan dicatat baginya ganjaran semisal ganjaran orang yang mengikutinya dan sedikitpun tidak akan mengurangi ganjaran yang mereka peroleh.”

(Diriwayatkan oleh Al Bukhari dalam kitab Shahihnya no. 6308).

(Disarikan dari penjelasan Ibnu Qudamah Al Maqdisi rahimahullah dalam kitab Mukhtashar Minhajul Qashidin, hlm. 242, terbitan Darul ‘Aqidah, cetakan pertama, 1426 H).

Semoga Allah mengaruniakan hidayah-Nya kepada kita, sehingga kita tetap istiqamah untuk senantiasa melakukan amal kebaikan dan menjauhkan diri dari setiap perbuatan yang menimbulkan dosa...
Aamiin Ya Rabb.

Jumat, 03 Januari 2020

KELEBIHAN SHOLAT SUBUH BERJAMAAH


1. Solat subuh memelihara setiap muslim

عن أبي ذر رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم:من صلى الصبح فهو في ذمة الله رواه مسلم.

Rasulullah SAW bersabda, ”Orang yang melakukan solat subuh, maka dia berada di dalam perlindungan Allah”. (Hadith Riwayat Muslim)

“Sesiapa yang menunaikan solat Subuh, maka dia berada dalam lindungan Allah. Maka jangan cuba cuba membuat Allah membukti janji-Nya. Sesiapa yang membunuh orang yang menunaikan solat subuh Allah akan menuntutnya sehingga Dia akan membenamkan mukanya dalam neraka” (Hadith Riwayat Muslim)

Hadith menjelaskan bahawa Allah Taala akan memberi perlindungan bagi mereka yang menunaikan solat subuh berjemaah dan perlindungan dari Allah adalah sebesar-sebesar lindungan

2. Solat Subuh Setara dengan Qiyamullail

من شهد العشاء فكأنما قام نصف ليلة, ومن شهد الصبح فكأنما قام ليلة رواه مسلم.

Orang yang ikut solat Isya’ (berjemaah), seolah-olah telah solat setengah malam. Orang yang ikut solat subuh (berjemaah), seolah-olah dia telah melaksanakan solat sepanjang malam (qiyamullail). (Hadith Riwayat Muslim)

Solat Subuh berjemaah di Bulan Syawal mengatasi solat sunnat di malam Ramadhan kerana mencari Al-Qadar. Ini kerana solat Subuh adalah wajib sedang solat sunat malam walaupun ia muakkad (amat dituntut) namun statusnya masih lagi sunnat.

Diriwayatkan daripada Muslim daripada Uthman bin Affan berkata, Rasulullah SAW bersabda yang maksudnya:

“Barang siapa yang solat Isyak berjemaah maka seolah-olah dia telah solat setengah malam, barang siapa solat Subuh berjemaah, maka seolah-olah dia telah melaksanakan solat malam satu malam penuh." (Hadith Riwayat Muslim)

3. Solat Subuh Menyelamatkan Pelakunya daripada Api Neraka

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: لن يلج النار أحد صلى قبل طلوع الشمس وقبل غروبها رواه مسلم

Tidak akan masuk neraka seseorang yang solat sebelum terbit matahari (solat shubuh) dan sebelum terbenam. (Hadith Riwayat Muslim)

Sabda Rasulullah SAW : “Seseorang mukmin yang mengerjakan solat Subuh selama 40 hari secara berjemaah, akan diberi oleh Allah SWT dengan dua kebebasan, iaitu :

(i) dibebaskan daripada api neraka
(ii) dibebaskan daripada nifaq (sifat munafik)"

4. Solat Subuh Memasukkan Pelakunya ke dalam Syurga

من صلى البردين دخل الجنة

Orang yang melakukan solat baradain (Asar dan Subuh) masuk syurga

5. Solat Subuh Dua Rakaat Lebih Baik dari Dunia dan Segala Isinya

ركعتا الفجر خير من الدنيا ومافيها رواه مسلم

Dua rakaat solat Fajar (subuh) nilainya lebih baik daripada dunia dan segala isinya (Hadith Riwayat Muslim)

6. Shalat Subuh Disaksikan oleh Malaikat Malam dan Malaikat Siang

رَوَى التِّرْمِذِيّ عَنْ أَبِي هُرَيْرَة عَنْ النَّبِيّ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي قَوْله, ” وَقُرْآن الْفَجْر إِنَّ قُرْآنالْفَجْر كَانَ مَشْهُودًا ” قَالَ: تَشْهَدهُ مَلَائِكَة اللَّيْل وَمَلَائِكَة النَّهَار هَذَا حَدِيث حَسَن صَحِيح.

Abu Hurairah RA meriwayatkan dari Nabi SAW tentang ayat [wa quraanal fajri inna quraanal fajri kaana masyhuda] : Solat subuh itu disaksikan oleh malaikat malam dan malaikat siang”. (Hadith Riwayat Imam At-Tirmizy)

At-Tirmizy mengatakan bahawa riwayat hadits ini hasan sahih.

وَرَوَى الْبُخَارِيّ عَنْ أَبِي هُرَيْرَة عَنْ النَّبِيّ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: فَضْل صَلَاة الْجَمِيع عَلَى صَلَاة الْوَاحِد خَمْس وَعِشْرُونَ دَرَجَة وَتَجْتَمِع مَلَائِكَة اللَّيْل وَمَلَائِكَة النَّهَار فِي صَلَاة الصُّبْح

Abu Hurairah meriwayatkan bahawa Nabi SAW bersabda, ”Solat berjemaah lebih diutamakan dari solat sendirian dengan 25 darjat. Malaikat malam dan malaikat siang bertemu dalam shalat shubuh (Hadith Riwayat Bukhari)

7. Orang Yang Solat Subuh Akan Mendapat Cahaya Terang di Hari Kiamat

قال صلى الله عليه وسلم: بشر المشائين في الظلم إلى المساجد بالنور التام يوم القيامة رواه الترمذي وا بن ماجه

Rasulullah SAW bersabda, ”Berikan khabar gembira kepada orang-orang yang berjalan kaki di kegelapan malam menuju masjid, bahawa mereka akan mendapatkan cahaya terang yang sempurna di hari kiamat”. (Hadith Riwayat Tirmizy dan Ibnu Majah)

8. Orang Munafik Merasa Berat dan Malas untuk Solat Shubuh

وإذا قاموا إلى الصلاة قاموا كسالى يراؤن الناس ولا يذكرون الله إلا قليلا

(Orang-orang munafik itu) bila melakukan solat, melakukannya dengan malas. Mereka berlaku riya di hadapan manusia dan tidak mengingat Allah kecuali sedikit.

عن أبي هريرة قال قال صلى الله عليه وسلم: ليس صلاة أثقل على المنافقين من صلاة العشاء والفجر ولو يعلمون ما فيهما لأتوهما ولو حبواً رواة الشيخان.

Dari Abi Hurairah RA berkata bahawa Rasulullah SAW bersabda, ”Tidak ada solat yang lebih berat buat orang-orang munafik dari solat Isya’ dan Solat Subuh. Seandainya mereka tahu keutamaan keduanya, pastilah mereka akan mendatanginya meski dengan merangkak (Hadith Riwayat Bukhari dan Muslim)

وها هو ابن مسعود يقول: لقد رايتنا وما يتخلف عن صلاة الفجر إلا منافق معلوم النفاق

Ibnu Mas’ud RA berkata, ”Kami dahulu memandang orang yang tidak ikut solat subuh berjemaah sebagai orang Munafik dan telah jelas kemunafikannya.

Ibnu Umar RA pernah berkata, ”Dahulu kami (para sahabat) bila ada yang tidak datang solat subuh dan Isya’ berjemaah, kami berprasangka buruk kepadanya”.

Ibnul Qayyim berkata, ”Tidur di waktu Subuh akan menghalang rezeki, kerana waktu subuh adalah waktu diberikannya rezeki”.

9. Akan diberkati oleh Allah SWT.

Rasulullah SAW mendoakan umatnya yang bergegas dalam melaksanakan solat Subuh, sebagaimana disebutkan dalam hadith:

“Ya Allah, berkatilah umatku selama mereka suka bangun subuh (iaitu mengerjakannya)..”
(Hadis riwayat Tirmidzi, Abu Daud, Ahmad dan Ibnu Majah)

Allah SWT berfirman maksudnya:

“Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharapkan keredhaan-Nya, dan janganlah kedua-dua matamu berpaling daripada mereka kerana mengharapkan perhiasan duniawi, dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya sudah Kami lalaikan daripada mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melampaui batas.” (Surah Al-Kahfi ayat : 28)

Senin, 30 Desember 2019

NASEHAT EMAS DARI ; IMAM SYAFI'I


1. "Bila kau tak mau merasakan lelahnya belajar, maka kau akan menanggung pahitnya kebodohan" (Imam Syafi'i)

2. "Jangan cintai orang yg tidak mencintai Allah, kalau Allah saja ia tinggalkan, apalagi kamu" (Imam Syafi'i)

3. "Barangsiapa yang menginginkan husnul khatimah, hendaklah ia selalu bersangka baik dengan manusia" (Imam Syafi'i)

4. "Doa disaat tahajud adalah umpama panah yang tepat mengenai sasaran" (Imam Syafi'i)

5. "Ilmu itu bukan yang dihafal tetapi yang memberi manfaat" (Imam Syafi'i)

6. "Siapa yang menasehatimu secara sembunyi-sembunyi, maka ia benar-benar menasehatimu. Siapa yang menasehatimu di khalayak ramai, dia sebenarnya menghinamu" (Imam Syafi'i)

7. "Berapa banyak manusia yang masih hidup dalam kelalaian, sedangkan kain kafan sedang di tenun" (Imam Syafi'i)

8. "Jadikan akhirat dihatimu, dunia ditanganmu dan kematian dipelupuk matamu" (Imam Syafi'i)

9. "Berkatalah sekehendakmu untuk menghina kehormatanku, diamku dari orang hina adalah suatu jawaban. Bukanlah artinya aku tidak mempunyai jawaban, tetapi tidak pantas bagi singa meladeni anjing" (Imam Syafi'i)

10. "Amalan yang paling berat diamalkan Ada 3 (tiga). 1. Dermawan saat yang dimiliki sedikit. 2. Menghindari maksiat saat sunyi tiada siapa-siapa. 3. Menyampaikan kata-kata yang benar dihadapan orang diharap atau ditakuti" (Imam Syafi'i)

11. "Orang yang hebat adalah orang yang memiliki kemampuan menyembunyikan kemeralatannya, sehingga orang lain menyangka bahwa dia berkecukupan karena dia tidak pernah meminta" (Imam Syafi'i)

12. "Orang yang hebat adalah orang yang memiliki kemampuan menyembunyikan amarah, sehingga orang lain mengira bahwa ia merasa ridha" (Imam Syafi'i)

13. "Orang yang hebat adalah orang yang memiliki kemampuan menyembunyikan kesusahan, sehingga orang lain mengira bahwa ia selalu senang" (Imam Syafi'i)

14. "Apabila engkau memiliki seorang sahabat yg membantumu dalam ketaatan kepda Allah, maka genggam eratlah ia, jangan engkau lepaskan. Karena mendapatkan seorang sahabat yang baik adalah perkara yang sulit, sedangkan melepaskannya adalah perkara yang mudah" (Imam Syafi'i).

MENGAPA ANAK BAIK BIASANYA SEMAKIN BAIK, DAN ANAK NAKAL BIASANYA SEMAKIN NAKAL!


Mari renungkan bersama Sabda beliau (Rasulullah SAW).
عَنْ عَبْدِ اللّٰهِ بْنِ عَمْرٍو عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ رِضَا الرَّبِّ فِي رِضَا الْوَالِدِ وَسَخَطُ الرَّبِّ فِي سَخَطِ الْوَالِدِ (رواه الترمذي)

Dari Abdullah bin Amr, Dari Nabi ﷺ bersabda: “Ridha Allah tergantung pada ridha orang tua, Dan murka allah tergantung pada murka orang tua”.
(HR. at-Tirmidzi).

Artinya setiap anak yang baik, Pasti membuat ridho orang tuanya, Hal ini akan membuat Allah ridho juga kepadanya. Tapi setiap anak nakal, Pasti membuat orangtuanya murka, Dan itu akan membuat Allah murka juga kepadanya.

Jika kita renungkan hadist di atas maka akan kita temukan bahwa anak nakal dan anak baik itu bergantung pada ridho dan murka orangtuanya.

Lebih jelasnya mari kita perhatikan siklus berikut!.

Siklus Anak Baik: Anak Baik -> Orangtua Ridho -> Allah Ridho -> Keluarga Berkah -> Bahagia -> Anak Makin Baik.

Siklus Anak Nakal: Anak Nakal -> Orangtua Murka -> Allah Murka -> Keluarga Tidak Berkah -> Tidak Bahagia -> Anak Makin Nakal.

Kalau tidak ada yang memutus siklus tersebut, Maka akan terjadi pola anak baik akan semakin baik, Anak nakal akan semakin nakal.

Bagaimana cara memutus siklus Anak Nakal?. Ternyata kuncinya bukan pada anak melainkan pada ORANG TUANYA.

Anak Nakal -> Orangtua Ridho -> Allah Ridho -> Keluarga Berkah -> Bahagia -> Anak jadi baik.

Berat? Iya, Tapi nilai kemuliaannya sangat tinggi. Bagaimana caranya kita sebagai orangtua bisa ridho ketika anak kita nakal?.

Ini kuncinya, Allah Ta'ala Berfirman.
إِنْ تَعْفُوا وَتَصْفَحُوا وَتَغْفِرُوا فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ

"Bila kalian memaafkannya, Menemuinya dan melupakan kesalahannya. Maka ketahuilah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang!". (QS 64:14).

Caranya orang tua ridho adalah menerima anak tersebut, Memaafkan dan mengajaknya dialog, Rangkul dengan sepenuh hati, Terakhir lupakan kesalahannya.

Kemudian sebagai pengingat selanjutnya, Kita menguncinya dengan pesan dari Umar bin Khattab.

"Jika kalian melihat anakmu berbuat baik, Maka puji dan catatlah, Apabila anakmu berbuat buruk, Tegur dan jangan pernah engkau mencatatnya".

Dan berdo'alah selalu.
اللهم أَشْهَدُكَ أنِّي رَضِيْتُ بِوَلَدِي... رِضًا تَامًّا كَامِلًا وَافِيًا فارْزُقْهُ اللّٰهُمَّ رِضَاكَ بِرِضَايَ لَهُ.

"Ya Allah, Aku bersaksi bahwa aku ridho kepada anakku (Dengan menyebutkan nama anak), Dengan ridho yang paripurna, Ridho yang sempurna dan ridho yang paling komplit. Maka berikanlah ya Allah keridhoan-Mu kepadanya demi ridhoku kepadanya!".

Tidak ada anak nakal, Yang ada hanyalah anak belum tau. Tidak ada anak nakal, Yang ada hanyalah orang tua yang tidak sabar. Tidak ada anak nakal, Yang ada hanyalah pendidik yang terburu-buru melihat hasil.

Dan berdo'alah selalu:
رَبَّنَا هَبْ لَـنَا  مِنْ اَزْوَاجِنَا وَذُرِّيّٰتِنَا قُرَّةَ اَعْيُنٍ وَّاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ اِمَامًا

"Ya Tuhan kami, Anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), Dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.

Allah satu-satunya yang membolak-balikkan hati hambanya. Maka mintalah kepada dzat yang memilikinya. Lihatlah keajaibannya.

"Yaa Muqallibal Quluub, Tsabit Qalbi 'Ala Diinik" (Wahai dzat yang membolak-balikkan hati, Teguhkan hati kami di atas agamamu!)".

Semoga allah menjadikan anak keturunan kita termasuk anak-anak yang baik, Sholeh sholehah, Taat kepada allah dan berbakti kepada orang tuanya. Aamiin!

MUHASABAH TENTANG TIGA CARA MERAIH KEMULIAN DI SISI ALLOH




Sebagaimana kita ketahui, di idalam sebuah Hadits Rosulullah SAW mengingatkan tiga hal yang jika dilakukan dapat menjadi kunci meraih derajat mulia dihadapan Allah SWT.

Dan tiga kunci tersebut diantara adalah banyak bersedekah, selalu memaafkan, dan rendah hati pada sesama. Rasulullah SAW mengingatkan:

“Tiada berkurang harta karena sedekah. Allah pasti akan menambah kemuliaan orang yang suka memaafkan, dan seseorang yang selalu merendahkan diri karena Allah, pasti Allah akan mengangkat derajatnya,” (HR Muslim)

Memang hal itu tidak mudah, tapi berusahalah untuk diterapkan dalam keseharian. Membantu orang lain baik dalam kondisi kita sedang lapang atau sempit, membuat hidup ini diselimuti kebaha giaan. Rasulullah SAW menyatakan:

“Manusia yang paling dicintai Allah adalah dia yang memberi manfaat kepada sesamanya. Amal perbuatan yang paling dicintai Allah adalah memberi kebahagiaan kepada sesama Muslim dan menghiburnya saat dia dilanda ke susahan, atau meringan kannya saat dia dililit utang, atau memberinya makanan saat dia merasakan lapar. Karena, aku lebih menyukai berjalan bersama seorang Muslim yang berbagi dengan orang yang sedang membutuhkan, daripada melakukan iktikaf di masjid selama satu bulan penuh,” (HR at-Thabrani).

Sementara itu, memaafkan membuat jiwa menjadi tenang. Senyum merekah, lepas bebas tanpa beban berat yang berbatas. Tak akan ada dendam yang membakar jiwa. Ingatlah, kebencian membuat hidup dikuasai dosa. Dengki membakar kebaikan, kesumat menjadikan hati menjadi keji.

Mengapa kita harus selalu rendah hati? Ingatlah kita tidak dapat hidup sendiri. Selalu ada peran orang lain agar roda kehidupan terus berjalan. Disadari atau tidak, semua yang dinikmati dan diraih saat ini pasti dalam prosesnya ada campur tangan orang lain. Saling membutuhkan dan berbagi peranlah dalam kehidupan. Menjaga hubungan baik dengan sesama menjadi kewajiban. Berfokuslah pada upaya menempa diri agar lebih baik.

Tak perlu fokus menilai orang lain, hingga lupa dengan diri kita sendiri, perbanyaklah introspeksi. Di atas itu semua, capaian sukses yang diraih saat ini, sejatinya adalah karunia Tuhan.

“Dan, janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang sombong lagi membanggakan diri,” (QS Luqman:18).

Kesuksesan seorang atasan, tak lepas dari kontribusi bawahannya. Demikian pula sebaliknya, bawahan tumbuh berkembang atas dukungan atasan. Maka, sudah sepatutnya untuk saling menguatkan, membantu, dan membesarkan.

“Dan, tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa,” (QS al-Maidah:2).

Hidup ini usianya sebentar maka jangan diisi oleh sikap arogan. Rendah hati tak membuat kita kurang dihormati.

“Negeri akhirat itu, Kami jadikan untuk orang-orang yang tidak ingin menyombong kan diri dan berbuat kerusakan di (muka) bumi. Dan, kesudahan yang baik itu adalah bagi orang-orang yang bertakwa,” (QS al-Qashash: 83).

Apa pun posisi kita saat ini, tetaplah saling memberi nasihat kebaikan dan kesabaran dalam berjuang, berjihad dan berkarya yang terbaik pada setiap tarikan napas kehidupan. Seandainya tidak boleh memberi nasihat kebaikan dan kesabaran, kecuali seseorang yang terjaga dari kekurangan, niscaya tidak akan ada seorang pun yang menasihati orang lain, kecuali Rasulullah SAW karena tidak ada yang terjaga selain beliau. Padahal, Rasulullah SAW pernah bersabda:

“Barang siapa yang menunjukkan (mengajak) kepada kebaikan, ia mendapatkan pahala seperti pahala orang yang me ngerjakan kebaikan itu,” (HR Muslim).

Demikianlah tiga kunci kemuliaan yang semuanya berfokus pada kemanusiaan. Harmonisasi tiada henti dengan bersedekah dan saling memaafkan. Tetaplah rendah hati pada sesama tanpa kecuali, untuk terus belajar mengejar kehidupan yang diliputi kebahagiaan.
Semoga kita semua termasuk orang yang mendapat kemuliaan di sisi Alloh sehingga dimudahkan dapat berkumpul bersama di Jannah . Aamiin

Selasa, 17 September 2019

DAUROH JANAIZ


📝

TAHAP 1 : PERSIAPAN KAIN KAFAN DAN SYARATNYA
1. Pengukuran kain utk membungkus jenazah, dilebihkan 1 jengkal atas setelah kaki dan 1 jengkal setelah kepala
2. Pemotongan kain dan pembuatan 8 ikatan jenazah dari kain kafan yg ada
3. 8 potong kain pengikat jenazah
4. Penyobekan kain kafan dan pembuatan pengikat jenazah (8) dan dianjurkan kain kafan merk Mawar krn mudah di sobek
5. Penggelaran tikar dan pengaturan 8 ikat pengikat jenazah (atas kepala, tangan, perut, dengkul, bawa kaki)
6. Pelatakan 2 lapis pertama kain kafan yg telah di potong dengan bentuk spt "V" utk antisipasi lebar jenazah
7. Peletakan kain ketiga persis di badan jenazah
8. Pembuatan "baju" jenazah (utk Ibu2 dan laki2 yg agak gemuk
9. Pemotongan "baju" jenazah sehingga masuk kepala
10. Kerudung utk jenazah Ibu2 atau utk sorban laki2 berbentuk segiempat yg di buat "V"
11. Peletakan "baju" jenazah di sisi kepala dan pelipatannya
12. Pengikatan jenazah dengan 5 tali di kain kafan
13. Pengikatan tikar jenazah dengan 3 tali lainnya

TAHAP II : TATA CARA MEMANDIKAN JENAZAH
1.  Penaburan bubuk cendana dan atau kapur barus dan atau air mawar dan atau minyak wangi sebelum jenazah dimandikan utk menghilangkan atau mengurangi bau
2. Pemakaian kain utk menutup aurat utama laki dan perempuan (setidak nya atas dada sampai bawah kemaluan)
3. Pembersihan kotoran di dubur dengan cara di miringkan
4. Pembersihan kotoran di dubur dengan cara di dudukkan
5. Menekan perut pelan pelan agar kotoran keluar dengan optial
6. Pemersihan dubur dengan kapas sampai kapas bersih tidak ada warna kuning kecuali kasus tertentu
7. Mulai "Mandi Besar" jenazah dengan wudlu spt biasanya
8. Mulai memandikan dari kepala menggunakan shampo (kepala agar wangi) dan sabun ke badan (agar wangi) seluruh badan jenazah dimulai dari sisi kanan 3x depan belakang dan sisi kiri 3 kali depan belakang atau sisi kanan 3x, sisi kiri 3x kemudian belakang 3 kali (ujung kepala sampai kaki) ... di persilahkan jika utk siraman pertama kedua menggunakan sabun dan siraman ketiga hanya air karena utk menghilangkan sabun
9. Mengganti kain basah dengan kain kering yg baru tapi kain kering di letakkan dahulu di atas kain basah agar aurat tetap tidak terlihat.
10. Badan di keringkan dengan handuk dengan cara yg lembut dan jenazah siap di pindahkan tapi dengan kondisi tetap tertutup aurat nya

TAHAP III : TATA CARA MENGKAFANI JENAZAH
1. Cara meletakkan jenazah di kain kafan, di tengah dan disisakan ruang utk diikat dan pemasangan kapas di belakang (punggung jenazah) agar tidak transparan dan melindungi jika muncul cairan khususnya dari dubur serta pemasangan kapas di sisi depan dari kaki sampai dada
2. Cara pemasangan kapas di bagian aurat, tetap tidak membuka tutup aurat (dari sisi dalam), dan setelah kapan menutup tubuh jenazah, kemudian di taburi cendana, dan atau kaur barus yg di haluskan, dan atau minyak wangi dan atau wangian yg lain
3. Pemasangan "baju" jenazah
4. Pemasangan kapas di sekitar kepala
5. Penutupan jenazah dengan kain kafan 3 lapis yg sudah disiapkan mulai dari sisi kaki ke atas
6. Penutupan kain kafan jenazah sampai dengan dada
7. Pengikatan kaki jenazah dari sisi kaki
8. Pengikatan jenazah sampai dengan dada
9. Persiapan Pemasangan kerudung atau sorban jenazah
10. Pemasangan kerudung atau sorban jenazah
11. Pengikatan akhir di sisi atas kepala jenazah setelah di akhir di lapisi kapas di sisi muka jenazah (jika akan di kuburkan, kalau akan di sholatkan atau masih di rumah duka muka bisa masih terlihat dengan tidak menutup dengan kapas ataupun kain kafan
12. Tikar siang membungkus jenazah tujuannya agar kain kafan tidak kotor khususnya saat di keranda ataupun saat awal turun lubang kubur, tp nanti tikar di ambil kembali dan dapat di gunakan menutup atas jenazah sebelum di masukkan tanah

Noted:
1. Saat perpindahan jenazah dari tempat di mandikan ke tempat pengkafanan di anjurkan tetap tertutup auratnya
2. Di ajurkan anak sendiri yg melakukan "eksekusi" memandikan jenazah dengan di supervisi oleh ahli nya
3. Di mulai memandikan jenazah dengan doa niat memandikan jenazah laki atau perempuan Lillahi ta'ala
4. Yang boleh ada di ruang memandikan jenazah adalah Mahrom nya tapi di sarankan utk yg memandikan aurot nya adalah yg sejenis atau suami/istri.
5. "Barangsiapa yang memandikan seorang mayit, lalu ia merahasiakan aibnya, maka Allah mengampuni dosanya empat puluh kali." (HR Hakim dan di shohih kan menurut syarat Muslim)
6. Saat sebelum memandikan jenazah, semua keperluan memandikan sudah terpenuhi semua seperti sabun, wewangian, kapas, dll
7. Saat memandikan jenazah sangat di sarankan memakai Alat Pelindung Diri spt bbrp sarung tangan, masker, sepatu boot, clemek, penutup mata (kaca mata), penutup rambut krn jenazah merupakan sumber "penyakit" spt yg keluar dari dubur.
8. Jenazah tidak boleh di sholati sebelum di mandikan
9. Di anjurkan memandikan jenazah kurang dari 2 jam krn setelah 2 jam kecenderungan jenazah kaku
10. Di sarankan jenazah tidak di formalin (info dari Ustadz Abdul Aziz bahwa saat di formalin memerlukan 10 Liter)
11. Saat meninggal di anjurkan utk jenazah di posisi kan menghadap kiblat (kepala di utara, kaki di selatan)
12. Setelah jenazah di mandikan, di sarankan tuan rumah mempersilahkan setiap yg takziah dan kita yg takziah berinisiatif utk langsung men sholati jenazah, dan kita boleh mensholatkan jenazah bbrp kali.
13. Saat di dalam kubur, setelah jenazah turun, muka di buka, di miringkan dan diciumkan ke tanah