Selamat Datang di Blog ALUMNI SMP ANNUR. web: http://www.aluanjkt.blogspot.co.id. admin : 0857 11111 532 - ndin_bimo Blog ALUMNI SMP ANNUR - web: http://www.aluanjkt.blogspot.co.id menyediakan Informasi terupdate

Jam Digital by Dreams Files


Senin, 30 Desember 2019

NASEHAT EMAS DARI ; IMAM SYAFI'I


1. "Bila kau tak mau merasakan lelahnya belajar, maka kau akan menanggung pahitnya kebodohan" (Imam Syafi'i)

2. "Jangan cintai orang yg tidak mencintai Allah, kalau Allah saja ia tinggalkan, apalagi kamu" (Imam Syafi'i)

3. "Barangsiapa yang menginginkan husnul khatimah, hendaklah ia selalu bersangka baik dengan manusia" (Imam Syafi'i)

4. "Doa disaat tahajud adalah umpama panah yang tepat mengenai sasaran" (Imam Syafi'i)

5. "Ilmu itu bukan yang dihafal tetapi yang memberi manfaat" (Imam Syafi'i)

6. "Siapa yang menasehatimu secara sembunyi-sembunyi, maka ia benar-benar menasehatimu. Siapa yang menasehatimu di khalayak ramai, dia sebenarnya menghinamu" (Imam Syafi'i)

7. "Berapa banyak manusia yang masih hidup dalam kelalaian, sedangkan kain kafan sedang di tenun" (Imam Syafi'i)

8. "Jadikan akhirat dihatimu, dunia ditanganmu dan kematian dipelupuk matamu" (Imam Syafi'i)

9. "Berkatalah sekehendakmu untuk menghina kehormatanku, diamku dari orang hina adalah suatu jawaban. Bukanlah artinya aku tidak mempunyai jawaban, tetapi tidak pantas bagi singa meladeni anjing" (Imam Syafi'i)

10. "Amalan yang paling berat diamalkan Ada 3 (tiga). 1. Dermawan saat yang dimiliki sedikit. 2. Menghindari maksiat saat sunyi tiada siapa-siapa. 3. Menyampaikan kata-kata yang benar dihadapan orang diharap atau ditakuti" (Imam Syafi'i)

11. "Orang yang hebat adalah orang yang memiliki kemampuan menyembunyikan kemeralatannya, sehingga orang lain menyangka bahwa dia berkecukupan karena dia tidak pernah meminta" (Imam Syafi'i)

12. "Orang yang hebat adalah orang yang memiliki kemampuan menyembunyikan amarah, sehingga orang lain mengira bahwa ia merasa ridha" (Imam Syafi'i)

13. "Orang yang hebat adalah orang yang memiliki kemampuan menyembunyikan kesusahan, sehingga orang lain mengira bahwa ia selalu senang" (Imam Syafi'i)

14. "Apabila engkau memiliki seorang sahabat yg membantumu dalam ketaatan kepda Allah, maka genggam eratlah ia, jangan engkau lepaskan. Karena mendapatkan seorang sahabat yang baik adalah perkara yang sulit, sedangkan melepaskannya adalah perkara yang mudah" (Imam Syafi'i).

MENGAPA ANAK BAIK BIASANYA SEMAKIN BAIK, DAN ANAK NAKAL BIASANYA SEMAKIN NAKAL!


Mari renungkan bersama Sabda beliau (Rasulullah SAW).
عَنْ عَبْدِ اللّٰهِ بْنِ عَمْرٍو عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ رِضَا الرَّبِّ فِي رِضَا الْوَالِدِ وَسَخَطُ الرَّبِّ فِي سَخَطِ الْوَالِدِ (رواه الترمذي)

Dari Abdullah bin Amr, Dari Nabi ﷺ bersabda: “Ridha Allah tergantung pada ridha orang tua, Dan murka allah tergantung pada murka orang tua”.
(HR. at-Tirmidzi).

Artinya setiap anak yang baik, Pasti membuat ridho orang tuanya, Hal ini akan membuat Allah ridho juga kepadanya. Tapi setiap anak nakal, Pasti membuat orangtuanya murka, Dan itu akan membuat Allah murka juga kepadanya.

Jika kita renungkan hadist di atas maka akan kita temukan bahwa anak nakal dan anak baik itu bergantung pada ridho dan murka orangtuanya.

Lebih jelasnya mari kita perhatikan siklus berikut!.

Siklus Anak Baik: Anak Baik -> Orangtua Ridho -> Allah Ridho -> Keluarga Berkah -> Bahagia -> Anak Makin Baik.

Siklus Anak Nakal: Anak Nakal -> Orangtua Murka -> Allah Murka -> Keluarga Tidak Berkah -> Tidak Bahagia -> Anak Makin Nakal.

Kalau tidak ada yang memutus siklus tersebut, Maka akan terjadi pola anak baik akan semakin baik, Anak nakal akan semakin nakal.

Bagaimana cara memutus siklus Anak Nakal?. Ternyata kuncinya bukan pada anak melainkan pada ORANG TUANYA.

Anak Nakal -> Orangtua Ridho -> Allah Ridho -> Keluarga Berkah -> Bahagia -> Anak jadi baik.

Berat? Iya, Tapi nilai kemuliaannya sangat tinggi. Bagaimana caranya kita sebagai orangtua bisa ridho ketika anak kita nakal?.

Ini kuncinya, Allah Ta'ala Berfirman.
إِنْ تَعْفُوا وَتَصْفَحُوا وَتَغْفِرُوا فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ

"Bila kalian memaafkannya, Menemuinya dan melupakan kesalahannya. Maka ketahuilah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang!". (QS 64:14).

Caranya orang tua ridho adalah menerima anak tersebut, Memaafkan dan mengajaknya dialog, Rangkul dengan sepenuh hati, Terakhir lupakan kesalahannya.

Kemudian sebagai pengingat selanjutnya, Kita menguncinya dengan pesan dari Umar bin Khattab.

"Jika kalian melihat anakmu berbuat baik, Maka puji dan catatlah, Apabila anakmu berbuat buruk, Tegur dan jangan pernah engkau mencatatnya".

Dan berdo'alah selalu.
اللهم أَشْهَدُكَ أنِّي رَضِيْتُ بِوَلَدِي... رِضًا تَامًّا كَامِلًا وَافِيًا فارْزُقْهُ اللّٰهُمَّ رِضَاكَ بِرِضَايَ لَهُ.

"Ya Allah, Aku bersaksi bahwa aku ridho kepada anakku (Dengan menyebutkan nama anak), Dengan ridho yang paripurna, Ridho yang sempurna dan ridho yang paling komplit. Maka berikanlah ya Allah keridhoan-Mu kepadanya demi ridhoku kepadanya!".

Tidak ada anak nakal, Yang ada hanyalah anak belum tau. Tidak ada anak nakal, Yang ada hanyalah orang tua yang tidak sabar. Tidak ada anak nakal, Yang ada hanyalah pendidik yang terburu-buru melihat hasil.

Dan berdo'alah selalu:
رَبَّنَا هَبْ لَـنَا  مِنْ اَزْوَاجِنَا وَذُرِّيّٰتِنَا قُرَّةَ اَعْيُنٍ وَّاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ اِمَامًا

"Ya Tuhan kami, Anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), Dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.

Allah satu-satunya yang membolak-balikkan hati hambanya. Maka mintalah kepada dzat yang memilikinya. Lihatlah keajaibannya.

"Yaa Muqallibal Quluub, Tsabit Qalbi 'Ala Diinik" (Wahai dzat yang membolak-balikkan hati, Teguhkan hati kami di atas agamamu!)".

Semoga allah menjadikan anak keturunan kita termasuk anak-anak yang baik, Sholeh sholehah, Taat kepada allah dan berbakti kepada orang tuanya. Aamiin!

MUHASABAH TENTANG TIGA CARA MERAIH KEMULIAN DI SISI ALLOH




Sebagaimana kita ketahui, di idalam sebuah Hadits Rosulullah SAW mengingatkan tiga hal yang jika dilakukan dapat menjadi kunci meraih derajat mulia dihadapan Allah SWT.

Dan tiga kunci tersebut diantara adalah banyak bersedekah, selalu memaafkan, dan rendah hati pada sesama. Rasulullah SAW mengingatkan:

“Tiada berkurang harta karena sedekah. Allah pasti akan menambah kemuliaan orang yang suka memaafkan, dan seseorang yang selalu merendahkan diri karena Allah, pasti Allah akan mengangkat derajatnya,” (HR Muslim)

Memang hal itu tidak mudah, tapi berusahalah untuk diterapkan dalam keseharian. Membantu orang lain baik dalam kondisi kita sedang lapang atau sempit, membuat hidup ini diselimuti kebaha giaan. Rasulullah SAW menyatakan:

“Manusia yang paling dicintai Allah adalah dia yang memberi manfaat kepada sesamanya. Amal perbuatan yang paling dicintai Allah adalah memberi kebahagiaan kepada sesama Muslim dan menghiburnya saat dia dilanda ke susahan, atau meringan kannya saat dia dililit utang, atau memberinya makanan saat dia merasakan lapar. Karena, aku lebih menyukai berjalan bersama seorang Muslim yang berbagi dengan orang yang sedang membutuhkan, daripada melakukan iktikaf di masjid selama satu bulan penuh,” (HR at-Thabrani).

Sementara itu, memaafkan membuat jiwa menjadi tenang. Senyum merekah, lepas bebas tanpa beban berat yang berbatas. Tak akan ada dendam yang membakar jiwa. Ingatlah, kebencian membuat hidup dikuasai dosa. Dengki membakar kebaikan, kesumat menjadikan hati menjadi keji.

Mengapa kita harus selalu rendah hati? Ingatlah kita tidak dapat hidup sendiri. Selalu ada peran orang lain agar roda kehidupan terus berjalan. Disadari atau tidak, semua yang dinikmati dan diraih saat ini pasti dalam prosesnya ada campur tangan orang lain. Saling membutuhkan dan berbagi peranlah dalam kehidupan. Menjaga hubungan baik dengan sesama menjadi kewajiban. Berfokuslah pada upaya menempa diri agar lebih baik.

Tak perlu fokus menilai orang lain, hingga lupa dengan diri kita sendiri, perbanyaklah introspeksi. Di atas itu semua, capaian sukses yang diraih saat ini, sejatinya adalah karunia Tuhan.

“Dan, janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang sombong lagi membanggakan diri,” (QS Luqman:18).

Kesuksesan seorang atasan, tak lepas dari kontribusi bawahannya. Demikian pula sebaliknya, bawahan tumbuh berkembang atas dukungan atasan. Maka, sudah sepatutnya untuk saling menguatkan, membantu, dan membesarkan.

“Dan, tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa,” (QS al-Maidah:2).

Hidup ini usianya sebentar maka jangan diisi oleh sikap arogan. Rendah hati tak membuat kita kurang dihormati.

“Negeri akhirat itu, Kami jadikan untuk orang-orang yang tidak ingin menyombong kan diri dan berbuat kerusakan di (muka) bumi. Dan, kesudahan yang baik itu adalah bagi orang-orang yang bertakwa,” (QS al-Qashash: 83).

Apa pun posisi kita saat ini, tetaplah saling memberi nasihat kebaikan dan kesabaran dalam berjuang, berjihad dan berkarya yang terbaik pada setiap tarikan napas kehidupan. Seandainya tidak boleh memberi nasihat kebaikan dan kesabaran, kecuali seseorang yang terjaga dari kekurangan, niscaya tidak akan ada seorang pun yang menasihati orang lain, kecuali Rasulullah SAW karena tidak ada yang terjaga selain beliau. Padahal, Rasulullah SAW pernah bersabda:

“Barang siapa yang menunjukkan (mengajak) kepada kebaikan, ia mendapatkan pahala seperti pahala orang yang me ngerjakan kebaikan itu,” (HR Muslim).

Demikianlah tiga kunci kemuliaan yang semuanya berfokus pada kemanusiaan. Harmonisasi tiada henti dengan bersedekah dan saling memaafkan. Tetaplah rendah hati pada sesama tanpa kecuali, untuk terus belajar mengejar kehidupan yang diliputi kebahagiaan.
Semoga kita semua termasuk orang yang mendapat kemuliaan di sisi Alloh sehingga dimudahkan dapat berkumpul bersama di Jannah . Aamiin