Selamat Datang di Blog ALUMNI SMP ANNUR. web: http://www.aluanjkt.blogspot.co.id. admin : 0857 11111 532 - ndin_bimo Blog ALUMNI SMP ANNUR - web: http://www.aluanjkt.blogspot.co.id menyediakan Informasi terupdate

Jam Digital by Dreams Files


Kamis, 18 Juli 2019

Rasakan Nikmatnya Mengadu Kepada Allah



Bismillah

Setiap manusia pasti menghadapi kondisi yang berubah-ubah dalam hidupnya. Tangis dan tawa, sedih dan sedang terus datang dan pergi bergantian.

Tak terkecuali bagi orang-orang mukmin. Mereka yang menjalani hidup dengan keimanan kepada Allah juga tak lepas dari masalah kehidupan. Ujian dan cobaan datang silih berganti bahkan terkadang ia ditimpa cobaan yang sangat berat hingga seakan tak ada lagi solusi dan jalan keluar.

Semua pintu seakan tertutup. Semua jalan keluar seakan menjadi buntu. Maka dalam posisi semacam ini seorang mukmin tidak memiliki tempat mengadu kecuali hanya kepada Allah swt.

Disaat-saat seperti ini lisannya akan menyampaikan keluhan dari dalam hatinya dengan tulus tanpa sandiwara…

Air matanya menetes mengharapkan pertolongan dari satu-satunya Dzat yang mampu merubah keadaannya…

Lisannya tak henti berdzikir memuji Allah dan memohon ampunan atas dosa-dosanya…

Keluh kesahnya hanya ditujukan kepada Allah. Dzat Yang Maha Rahmat dan penuh kasih sayang.

Disinilah maqam tertinggi para Auliya’ Allah. Ketika ia menampakkan kehinaan dan kelemahannya dihadapan Allah..

Ketika ia yakin bahwa tidak ada yang mampu menyelesaikan masalahnya kecuali Allah..

Ketika tidak ada lagi harapan kepada makhluk dan menggantungkan seluruh harapannya hanya kepada Allah..

Disaat seperti inilah seorang mukmin akan merasakan lezatnya munajat dan nikmatnya mengadu kepada Allah.

Yaitu ketika ia lari dari semua pintu dan hanya mengetuk pintu rahmat-Nya. Ketika ia berputus asa dari semua makhluk dan hanya berharap bantuan dari Sang Khaliq.

Hal ini mengingatkan kita pada kisah Nabi Ya’qub yang tenggelam dalam munajatnya kepada Allah. Berkeluh kesah hanya kepada-Nya hingga kisahnya di abadikan didalam Al-Qur’an dalam firman-Nya,

قَالَ إِنَّمَآ أَشۡكُواْ بَثِّي وَحُزۡنِيٓ إِلَى ٱللَّهِ وَأَعۡلَمُ مِنَ ٱللَّهِ مَا لَا تَعۡلَمُونَ

Dia (Yakub) menjawab, “Hanya kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku. Dan aku mengetahui dari Allah apa yang tidak kamu ketahui.” (QS.Yusuf:86)

Kita juga teringat pada rintihan Nabi Yunus as dalam perut ikan ketika bermunajat kepada Allah.

لا إِلَٰهَ إِلَّآ أَنتَ سُبۡحَٰنَكَ إِنِّي كُنتُ مِنَ ٱلظَّٰلِمِينَ

“Tidak ada tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang zhalim.” (QS.Al-Anbiya’:87)

Begitupula dengan rintihan Nabi Musa as ketika lari dari kejaran Fir’aun dan sampai di suatu kota. Beliau beristirahat dibawah sebuah pohon seraya berdoa,

رَبِّ إِنِّي لِمَآ أَنزَلۡتَ إِلَيَّ مِنۡ خَيۡرٖ فَقِيرٞ

“Ya Tuhanku, sesungguhnya aku sangat memerlukan sesuatu kebaikan (makanan) yang Engkau turunkan kepadaku.” (QS.Al-Qashash:24)

Dan kita tidak akan lupa dengan munajat Rasulullah saw ketika beliau diusir dan dilempari batu di kota Thoif. Dengan hati yang penuh kesedihan karena umat menyimpang dan tidak menerima seruan beliau, dengan kaki yang berdarah, Rasul berteduh dibawah pohon lalu bermunajat kepada Allah.

اللَّهُمَّ إِنِي أَشْكُوا إلَيْكَ ضَعْفَ قُوَّتِي وَ قِلَّةِ حِيْلَتِي وَهَوَانِ عَلَى النَّاسِ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِين

أَنْتَ رَبُّ المُسْتَضْعَفِين وَ أَنْتَ رَبِّي

“Ya Allah aku mengadu kepadamu atas lemahnya kekuatanku, sedikitnya kemampuanku dan kerendahanku dihadapan manusia. Wahai Yang Maha Pengasih dari semua yang pengasih.

Engkau lah Tuhan orang-orang yang lemah dan Tuhan Kami.”

Manusia merasa tidak butuh kepada Allah disaat ia merasa cukup dengan kemampuan dirinya. Disaat seorang hamba merasa tidak memiliki sesuatu dihadapan Allah, maka disitulah ia akan merasakan lezatnya mengadu dan bermunajat kepada-Nya.

Dalam kondisi inilah air mata tulus yang menetes dari matanya akan membasuh kotoran hati dan semua kegelisahan. Dan kemudian air mata itu akan menyuburkan ketenangan dan ketentraman dalam hatinya.

Bila anda ingin merasakan kelezatan dalam bermunajat dan nikmatnya mengadu kepada Allah maka yakinilah bahwa anda tidak mampu melakukan apa-apa dan hanya Allah yang mampu menyelesaikan semua masalah anda.

Selasa, 09 Juli 2019

Kemanakah Perjalanan Paling Jauh?

WAHAI anakku …
Perjalanan terjauh dan terberat adalah perjalanan ke masjid
Betapa banyak orang yang kaya raya tidak sanggup untuk mengerjakannya. Jangankan sehari lima waktu, seminggu sekali pun terlupa. Tidak jarang pula seumur hidup, tidak pernah singgah ke sana.





Rabu, 03 Juli 2019

KELUHAN WANITA




ذهبت إمرأة تشتكي عند رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم من زوجها ..
Ada seorang perempuan mengeluh kepada Rosulullah SAW karena perilaku suaminya

كان زوجها يدعوا الناس في بيتها ويكرمهم وكثرة الضيوف سبب لها المشقة والتعب
Suaminya selalu mengundang orang-orang datang ke rumahnya dan  menjamunya sehingga tamu+tamu tsb menyebabkan sang istri menjadi repot dan merasa kecapekan.

فخرجت من عند رسول الله ولم تجد الجواب منه
Lalu wanita tsb keluar meninggalkan Rasul dan tidak mendapatkan jawaban apa pun dari Rasul

 وبعد فترة ذهب رسول الله إلى زوجها وقال له إني ضيف في بيتك اليوم
Setelah beberapa waktu...
Rasul SAW pergi ke rumah suami-istri tsb, Rosul bersabda kepada sang suami, " Sesungguhnya aku adalah tamu di rumahmu hari ini."

سعد الزوج بالخبر وذهب إلى زوجته وأخبرها إن ضيفا عندنا اليوم وهو رسول الله
Betapa bahagianya sang suami demi mendengar ucapan Rasul tersebut, maka dia segera menghampiri istrinya untuk mengabarkan bahwa tamu hari ini adalah Rasul Saw

سعدت الزوجة بالخبر وطبخت كل ما لذ وطاب وهي راضية ومن طيب خاطرها
Si istri pun merasa bahagia karena kabar tersebut, dia pun segera memasak makanan yang lezat dan nikmat. Dia lakukan hal tersebut dengan penuh rasa bahagia di dalam hatinya

وعندما ذهب رسول الله إليهم ونال كرمهم وطيبة ورضى الزوجة
Ketika Rosul akan pergi dari rumahnya setelah beliau mendapatkan kemuliaan dan merasa bahagia dengan keridhoan pasangan itu
قال للزوج عندما أخرج من بيتك دع زوجتك تنظر إلى الباب الذي أخرج منه
Rosul bersabda kepada suaminya, " Ketika aku akan keluar nanti dari rumahmu, panggil istrimu dan perintahkan dia untuk melihat ke pintu tempat aku keluar."

فنظرت الزوجة إلى رسول الله وهو يخرج من بيتها والدواب والعقارب وكل ضرر يخرج وراء رسول الله
Maka sang istri melihat Rosul keluar dari rumahnya diikuti oleh binatang-binatang melata, seperti kalajengking dan berbagai binatang yang berbahaya lainnya di belakang Rosul Saw
فصعقت الزوجة من شدة الموقف وتعجبت مما رآت
Terkejutlah sang istri dengan apa yang dilihat di depannya.

فقال لها رسول الله هكذا دائما عندما يخرج الضيوف من بيتكِ يخرج كل البلاء والضرر والدواب من منزلكِ
Maka Rasul Saw bersabda, " Seperti itulah yg terjadi. Setiap kali tamu keluar dari rumahmu, maka keluar pula segala bala, bahaya dan segala binatang yang membahayakan dari rumahmu."
فهنا الحكمة من إكرام الضيف وعدم الضجر.
"Maka inilah hikmah  memuliakan tamu dan tidak berkeluh kesah karena kedatangannya."

البيت الذي يكثر فيه الضيوف .. بيت يحبه الله. . .
Rumah yang banyak dikunjungi tamu adalah rumah yang dicintai ALLAH.
 ما أجمل البيت المفتوح للصغير والكبير.
Begitu indahnya rumah yang selalu terbuka untuk anak kecil atau dewasa
 بيت تتنزل فيه رحمات وبركات السماء ..
Rumah yang di dalamnya turun rahmat  dan berbagai keberkahan dari langit.

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: " إذا أراد الله بقوم خيراً أهدى لهم هدية.
Rasul Saw bersabda, " Jika ALLAH menginginkan kebaikan terhadap satu kaum, maka ALLAH akan memberikan hadiah kepada mereka
قالوا: وما تلك الهدية؟
Para sahabat bertanya, " Hadiah apakah itu,  ya Rasul ?"
 قال: الضيف ينزل برزقه، ويرتحل بذنوب أهل البيت ".
Rosul bersabda, "Tamu akan menyebabkan turunnya rezeki untuk pemilik rumah dan  menghapus dosa-dosa penghuni rumah."

وقال صلى الله عليه وسلم: كل بيت لا يدخل فيه الضيف لا تدخله الملائكة ".
Rasul Saw bersabda, "Rumah yang tidak dimasuki tamu(tidak ada tamu), maka malaikat rahmat tidak akan masuk ke dalamnya,"

 وقال صلى الله عليه وسلم: " الضيف دليل الجنة ".
Rasul Saw bersabda, "Tamu adalah penunjuk jalan menuju surga."

وقال رسول الله صلى الله عليه وسلم من كان يؤمن بالله واليوم الآخر فليكرم ضيفه
Rosul SAW bersabda, "Barangsiapa beriman kepada ALLAH dan hari akhir maka hendaklah dia memuliakan tamunya,"


Senin, 01 Juli 2019

ORANG BAIK UJIANNYA MEMANG BERAT

Rahasia Hikmah dibalik Ujian Hidup yang berat dan bertubi-tubi
 Hidup tanpa musuh atau bebas dari orang-orang yang tidak suka adalah hal yang mustahil. Karena memang Allah telah menakdirkan keseimbangan. Ada kebaikan dan keburukan, kebenaran dan kesesatan, haq dan batil yang senantiasa ada dan berperang. Allah berfirman:

وَكَذَٰلِكَ جَعَلْنَا لِكُلِّ نَبِيٍّ عَدُوًّا مِّنَ الْمُجْرِمِينَ ۗ وَكَفَىٰ بِرَبِّكَ هَادِيًا وَنَصِيرًا
“Dan seperti itulah, telah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi, musuh dari orang-orang yang berdosa. Dan cukuplah Tuhanmu menjadi Pemberi petunjuk dan Penolong”. (QS. Al-Furqan: 31)

Dalam ayat yang lain, Allah menerangkan tentang musuh para nabi dan pengikutnya yaitu setan-setan, baik dari kalangan jin maupun manusia. Allah berfirman:

وَكَذَٰلِكَ جَعَلْنَا لِكُلِّ نَبِيٍّ عَدُوًّا شَيَاطِينَ الْإِنسِ وَالْجِنِّ يُوحِي بَعْضُهُمْ إِلَىٰ بَعْضٍ زُخْرُفَ الْقَوْلِ غُرُورًا ۚ

“Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan (dari jenis) manusia dan (dan jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia)”. (QS. Al-An’am: 112)

Makanya, jangan pernah mengira ketika kita telah menjadi orang baik dan berusaha meniti kebenaran lantas kemudian hidup tenang tanpa musuh dan gangguan. Bahkan, semakin kukuh kita di atas kebenaran semakin banyak dan besar ujiannya.

🏷Ketika Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam ditanya tentang manusia yang paling berat ujiannya, beliau bukan menjawab orang yang paling durjana akan tetapi mereka yang paling dekat kedudukannya dengan Allah, bagus agamanya. Dari Sa’ad bin Abi Waqqash radhiyallahu anhu, ia pernah menuturkan:

قُلْتُ : يَا رَسُولَ اللَّهِ , أَيُّ النَّاسِ أَشَدُّ بَلاءً ؟ قَالَ : الأَنْبِيَاءُ , ثُمَّ الأَمْثَلُ فَالأَمْثَلُ , فَيُبْتَلَى الرَّجُلُ عَلَى حَسَبِ دِينِهِ , فَإِنْ كَانَ دِينُهُ صُلْبًا اشْتَدَّ بَلاؤُهُ , وَإِنْ كَانَ فِي دِينِهِ رِقَّةٌ ابْتُلِيَ عَلَى حَسَبِ دِينِهِ , فَمَا يَبْرَحُ الْبَلاءُ بِالْعَبْدِ حَتَّى يَتْرُكَهُ يَمْشِي عَلَى الأَرْضِ مَا عَلَيْهِ خَطِيئَةٌ

“Aku pernah berkata: Wahai Rasulullah, siapakah manusia yang paling berat ujiannya? Beliau menjawab: ‘Para nabi, kemudian yang semisal, kemudian yang semisal. Sungguh seseorang itu akan diuji berdasarkan agamanya, bila agamanya kuat, ujiannya pun berat, sebaliknya bila agamanya lemah, ia diuji sesuai dengan kadar agamanya. Ujian tidak akan berhenti menimpa seorang hamba hingga ia berjalan di muka bumi dengan tidak mempunyai kesalahan.’” (HR. Tirmidzi: 2398)

Belajarlah dari perjalanan hidup Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam, banyak orang yang tidak suka dengan apa yang beliau bawa dan dakwahkan. Sehingga bermacam gangguan pun beliau dapatkan. Mulai dari tuduhan dusta; pemecah belah, tukang sihir, dukun, orang gila, diludahi, ditaruh kotoran di pundaknya ketika sedang shalat, sampai usaha pembuhunan, dst. Bahkan, tidak sedikit yang menjadi musuh beliau itu adalah orang-orang dekat yang masih ada hubungan keluarga.

Oleh sebab itu, jangan terlalu diambil hati apa yang kita dapatkan dari manusia. Tetaplah menjadi orang baik meski dihina, dikucilkan, dituduh yang bukan-bukan, disakiti, dst. Ingat saja bahwa itu memang takdir kehidupan. Jangan sedih, masih ada kehidupan berikutnya, kelak di sana akan tampak terang mana yang benar dan mana yang salah, dihadapan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dan masing-masing akan mendapat balasan sesuai dengan perbuatannya.